Saturday, July 2, 2011

Kelinci dan Belalang - Dongeng Anak Menjelang Tidur

Pada suatu hari seekor kelinci bernama Cici sedang menyirami tanaman wortel yang ada di perkarangan rumahnya. Cici tampak sangat bersemangat siang itu, karena tanaman wortel yang ditanamnya tumbuh dengan subur. Cici rajin sekali menyirami tanaman wortelnya setiap hari, tidak ada satu hari pun yang terlewatkan tanpa menyiram tanaman wortelnya. "Ayo...ayo...tumbuh subur tanaman-tanaman wortelku", ucap Cici sambil tersenyum puas. "Kalau sudah wakktunya nanti pasti wortel-wortel ini akan terasa nikmat sekali untuk disantap...", Cici berkata sambil mengusap perutnya.

Ketika Cici sedang asyik menyiram tanaman wortelnya, "Astaga!! Apa ini....", teriak Cici kaget. Rupanya Cici mendapati beberapa daun tanaman wortelnya telah bolong seperti bekas dimakan serangga. Usut punya usut, ternyata ada seekor belalang yang menjadi penyebab bolongnya daun tanaman wortel Cici. "Hei Belalang!!", teriak Cici pada belalang dengan sedikit kesal. Belalang pun spontan kaget mendengar panggilan Cici. "Aduh..aduh...ada apa ini kok kamu marah-marah begitu sih...", Belalang menyambut panggilan Cici. "Bagaimana Aku tidak marah, kamu telah berani memakan tanaman wortelku yang kurawat baik-baik setiap harinya...", ucap Cici dengan sedikit nada tinggi. "Bisa-bisa nanti semua tanamanku mati akibat ulahmu....", lanjut Cici sambil menunjuk Belalang.

"Kamu tidak bisa menyalahkan aku sepenuhnya....", Belalang membela diri. "Kamulah yang telah mencabut semua tumbuhan yang semula ada di lahan ini untuk kau ganti dengan tanaman wortelmu, aku jadi kehilangan sumber makananku. Daripada aku mati kelaparan, lebih baik aku makan sedikit daun tanaman wortelmu...", sambung Belalang.

Mendengar jawaban Belalang, Cici pun terdiam. Dalam hatinya Cici pun merasa bersalah atas apa yang terjadi pada belalang. Cici melangkah menuju rumah dan meninggalkan belalang yang tengah asyik menyantap daun wortel. Cici bingung mencari jalan keluar atas masalah ini. Hari itu terlewat dengan meninggalkan kebingungan di hati Cici atas masalahnya dengan belalang.